• Jenis-jenis transplantasi sumsum tulang
  • By : Admin
  • On Date : 18 Aug 2023
Jenis-jenis transplantasi sumsum tulang

Jenis-jenis transplantasi sumsum tulang

Terdapat dua jenis BMT atau transplantasi sumsum tulang belakang. Berikut masing-masing penjelasannya.

1. Transplantasi autologus

Jenis autologus dilakukan dengan menggunakan sel induk Anda sendiri. Biasanya, sel induk diambil terlebih dahulu sebelum pasien menjalani kemoterapi atau radioterapi.

Setelah pengobatan kanker selesai, dokter akan mengembalikan sumsum tulang Anda, sehingga tubuh dapat kembali memproduksi sel darah dan melawan sel-sel kanker.

2. Transplantasi alogenik

Berbeda dengan autologus, jenis alogenik dilakukan dengan menggunakan sel induk dari orang lain atau pendonor. Donor dapat berasal dari kerabat yang memiliki hubungan darah, maupun yang tidak.

Namun umumnya, diperlukan tes untuk mengetahui kecocokan sel induk darah Anda dengan pendonor. Tes ini disebut dengan pemeriksaan HLA (human leukocyte antigen).

Pada beberapa kasus, sel induk juga bisa diperoleh dari tali pusar bayi yang baru lahir. Cara ini disebut juga dengan transplantasi tali pusat.

 

Persiapan sebelum menjalani prosedur BMT

Puasa sebelum cek darah

Dokter dan tim medis akan merekomendasikan jenis transplantasi yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.

Jenis transplantasi sumsum tulang belakang tergantung pada penyakit yang Anda derita, kondisi sumsum tulang, usia, serta kesehatan pasien secara menyeluruh.

Sebelum melakukan transplantasi, Anda perlu menjalani beberapa tes untuk memastikan kondisi kesehatan Anda.

Berikut adalah beberapa tes medis yang mungkin perlu Anda lakukan sebelum menjalani BMT.

  • Tes darah.
  • Tes pencitraan, seperti rontgen atau CT scan.
  • Elektrokardiografi (EKG) dan ekokardiografi.
  • Biopsi, terutama jika Anda menderita kanker.

Bagaimana proses transplantasi sumsum tulang atau BMT?

Setelah menjalani serangkaian tes, prosedur transplantasi sumsum tulang dilakukan dalam tiga tahap, yaitu proses pengambilan sel induk, penyesuaian, serta transplantasi itu sendiri.

Namun, setiap jenis BMT, baik autologus maupun alogenik, bisa memiliki proses yang berbeda. Berikut masing-masing penjelasannya.

Proses transplantasi autologus

Bila Anda menjalani transplantasi sumsum tulang jenis autologus, berikut adalah langkah-langkah yang akan Anda jalani.

  1. Sebelum proses pengambilan, Anda perlu minum obat terlebih dahulu untuk meningkatkan jumlah sel induk.
  2. Pada proses pengambilan sel induk, tim medis akan menusukkan jarum ke pembuluh darah di lengan untuk mengambil darah, kemudian darah akan disaring untuk mendapatkan sel induk. Proses ini disebut apheresis.
  3. Pada proses penyesuaian, Anda akan menjalani pengobatan sebelum transplantasi, seperti kemoterapi atau radioterapi untuk kanker, atau prosedur lain sesuai dengan penyakit Anda.
  4. Setelah menjalani pengobatan, sel induk Anda akan kembali dimasukkan ke dalam aliran darah, yang kemudian akan mengalir ke sumsum tulang.

Proses transplantasi alogenik

Sementara itu, berikut adalah proses BMT atau transplantasi jenis alogenik.

  1. Setelah melakukan tes kecocokan HLA, tim medis akan mengambil sel induk darah dari pendonor. Pengambilan dapat dilakukan melalui aliran darah atau langsung dari sumsum tulang di tulang pinggul.
  2. Pada proses penyesuaian, Anda akan menjalani pengobatan, seperti kemoterapi atau radioterapi bila Anda menderita kanker.
  3. Pada tahap transplantasi, sel induk dari pendonor akan dimasukkan ke dalam aliran darah Anda, yang kemudian sel induk ini akan mengalir ke sumsum tulang.

Bagaimana proses pemulihan setelah transplantasi sumsum tulang?

 

Setelah prosedur BMT atau transplantasi sumsum tulang selesai, umumnya Anda perlu menginap di rumah sakit selama beberapa minggu atau bulan.

Meski begitu, pada beberapa pasien, transplantasi juga bisa Anda lakukan sebagai prosedur rawat jalan. Ini tergantung pada jenis transplantasi yang Anda jalani serta risiko komplikasi Anda.

Selama proses ini, dokter dan tim medis akan melakukan pemantauan yang ketat pada Anda. Melansir MedlinePlus, berikut yang akan tim medis lakukan selama proses pemantauan.

  • Memantau jumlah darah dan tanda-tanda vital Anda.
  • Memberi obat-obatan untuk mencegah graft-versus-host (GVHD) dan infeksi. Infeksi rentan terjadi karena kekebalan tubuh Anda cenderung melemah sesuai transplantasi.
  • Melakukan transfusi darah, bila dibutuhkan.
  • Memberi Anda makan melalui infus sampai Anda bisa makan sendiri melalui mulut, dan efek samping terkait pencernaan dan mulut (sariawan) telah hilang.

Setelah pulang dari rumah sakit, Anda tetap berisiko terhadap infeksi sampai sistem kekebalan tubuh Anda kembali menguat.

Oleh karena itu, pastikan Anda mempelajari bagaimana cara mencegah infeksi dan mengikuti petunjuk dokter tentang obat-obatan dan pemeriksaan.

 

Yuk, Temukan perawatan medis terbaik mengenai penyakit anda yang terdiagnosa. Livinwell Shinon akan membantu kamu menghubungkan dengan dokter yang ahli dalam bidangnya!